Short Movie Project – Scripts

BY IN CH - Grade 12 Comments Off on Short Movie Project – Scripts , ,

Synopsis:

movie ini menceritakan suatu seorang pasangan suami istri yang ingin melahirkan anak, kerena sang suami tidak punya uang maka sang suami meninggalkan sang istri dan sang ibu melahirkan anak yang nanti nya akan mengalami petualangan yang sanagat mystery di rumah barunya. dia akan menemui anak kembar , sang bibi, dan ke aneh-anehan yang lain.

 

Movie Plan

judul: The Rendezvous

genre: Mystery, romantic

 

Karakter:

-Michael: Paskal ( Suami JA)

-Martin: Garrix( anak pertama serfin)

-Emily: Ema, Emi ( anak kandung JA)

-JA: Tata ( Istri michael )

-Serfin: Vivin ( ibu dari martin)

 

Sricpt:

Suatu hari pasangan Paskal dan Tata menikah lalu dikaruniai anak kembar. Setelah jalan 7 bulan, Paskal ketahuan menghamili istri orang lain lalu Paskal lari dari rumah tidak memberi tahu apa – apa ke sang istri. Tata, seorang ibu rumah tangga yang tidak mempunyai perkerjaan dan tabungan yang isinya tidak banyak. Karena hidup seorang diri, Tata mencoba untuk menghemat. Untunglah Tata mempunyai seseorang yang bisa diandalkan yaitu teman baik Tata, Vivin.

Bulan ke – 9, Tata melahirkan anak kembar yang diberi nama Ema dan Emi. Ketika melahirkan, Vivin menemani Tata. Karena Tata tidak mempunyai uang yang cukup, Tata dengan berat hati memberikan Emi ke vivin. vivin mengatakan ke tata bahwa emi bukan lah anak angkatnya karena vivin merasa kasihan bahwa Emi adalah anak angkat

Setelah 17 tahun berpisah, Emi mengganti namanya menjadi Gigi. Vivin sudah menganggap Emi sebagai anak kandungnya sendiri karena Vivin tidak bisa mempunyai anak lagi. Emi mempunyai koko yang bernama Garrix, yang Garrix sendiri memiliki perasaan terpendam terhadap Emi. Tetapi Garrix tidak tahu perasaan itu hanya sebatas adik atau lebih dari itu. Sedangkan Ema ditinggal oleh ibunya sekitar umur 1 tahun dan dia harus tinggal bersama Tantenya sendiri. Kehidupan Ema dengan Emi berbanding jauh. Emi memiliki kehidupan yang sangat mewah, sedangkan Ema harus mengirit supaya bisa makan setiap hari.

Pada suatu hari berpapasan bertemu di Taman, Mereka berdua sangat kebingungan kerena bertemu dengan sosok yang sama. Mereka akhirnya berkenalan dan saling bertanya untuk mengetahui alasan mengapa mereka berdua sangat mirip. Mereka saling bercerita tentang latar belakang mereka masing-masing. Mereka bertukaran Nomor telepon unutk bisa ketemuan lagi. Ketika Emi pulang ke rumah, Emi bercerita ke Vivin bahwa ia menemukan orang yang indentik dengan dia. Tetapi Vivin tampak kebingunan dan meninggalkan Ema Karena Vivin takut jika Emi mengetahui kebenarannya. Emi akhirnya memutuskan untuk memikiran dan bersantai-santai  di kamar orang tuanya  sendirian. Setelah berpikir dengan lama ia tidak bisa menahan raasa ingin tahunya akhirnya ia memutuskan untuk membuka lemari yang selama ini mamanya tidak diperbolehkan. Setelah sekian lama berusaha membuka lemarinya mamanya ia berhasil membuka lemari tersebut dan menemukan foto yang berisi ibu-ibu yang ia tidak kenal ayng sedang menggendong dua anak. Emi membalik foto tersebut   ada tanggal lahir dan tulisan “ Ema dan Emi”. Setelah menemukan foto tersebut Emi langsung menelpon Ema untuk bertemuan bersama. Dia menceritakan bahwa Tadi mamanya Emi marah karena menemukan foto yang sama. Emi menceritakan ini khusus ke Ema. Ema sendiri mikir masalah ini sudah cukup lama karena ia memiliki latar belakang yang kurang jelas dan ia mencari seluruh rumah untuk mengetahui kebenaran tersebut. Saat ia menujukan foto tersebut ia dan Emi memiliki konklusi bahwa Emi dan Ema merupakan saudara kembar. Akhirnya ia pergi ke kuburan mamanya ayng sudah meninggal dan berdoa kepadanya. Akhirnya Emi dan garrix menikah

 

-13 Sept 2015-

 

Scene 1

Malam hari. Mayat seorang perempuan ditemukan bersimbah darah khususnya dari bagian perut ke bawah. Lokasi ditemukannya yaitu di lapangan parkir sebuah gedung tua yang tak terawat.

 

Seseorang: Tenang, ini bukan kasus baru pak. Orang lg depresi memang suka ambil shortcut.

 

Polisi: Gak semua org bunuh diri karena depresi. Kamu lihat darah itu? Kau kira dia lakuin itu ke dirinya sendiri? Ini bukan kasus biasa. Segera beri saya laporan hasil forensiknya.

 

-timelapse-

 

Scene 2

Di dalam office polisi. Polisi sedang membuka-buka data mengenai mayat perempuan yang ditemukan itu.

 

Monolog: Evelyn. Meninggal di usianya ke 17 tahun, diperkirakan terjatuh dari ketinggian sebuah gedung dan kematian dipacu oleh pendarahan parah yang terjadi akibat aborsi yang dilakukan secara paksa. Sebelum ia terjatuh, hitungan menit sebelumnya ia menggugurkan kandungannya yang berusia -/+ 3 bulan. Mustahil bila Evelyn melakukannya sendiri. Ku yakin pasti ada yang membantunya. Mungkinkah ia  seorang dokter? sahabatnya? (meletakkan kedua foto teman dekat Evelyn). Kekasihnya? (meletakkan foto mantan kekasih Evelyn). Siapapun itu dia adalah penyebab kematian Evelyn —

Oh ya bagaimana dengan bayinya? Uji tes DNA setidaknya dapat menemukan siapa yang berbuat ini terhadap Evelyn. —

Bayinya tidak di temukan? Ini pasti bercanda. Apa yang mereka lakukan dengan bayi itu.

 

Polisi: (mengangkat ganggang telepon dan menekan angka) — Yak. Malam bu. Saya dari kepolisian. Atas seijin ibu kepala sekolah, saya ingin mengadakan kunjungan ke sekolah ibu untuk bertemu dengan beberapa siswa. Apakah memungkinkan? — Ya — Ya — Terima kasih (ganggang telepon ditutup)

 

-timelapse-

 

Scene 3

Di sekolah. Point of view dari orang-orang yang mau di interogasi.

Betha: (melihat foto-foto lama Betha- Silvany – Evelyn, Suci, yang ada di locker, and then flashback -/+ 10 detik bagaimana keempat sahabat ini begitu dekat. Lalu melihat foto Betha+Evelyn) —

 

Betha berjalan dan berpapasan dengan Silvany lalu Suci dan mengesankan persahabatan ini menjadi tidak begitu dekat setelah kepergian Evelyn. —

 

Betha masuk ke suatu ruangan dan bertemu dengan polisi.

 

Betha: Saya diberitahu untuk datang kesini.

Polisi: Iya, silahkan duduk. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Mengenai Evelyn.

Polisi: Turut berduka cita atas kehilanganmu…Kalian teman dekat?

Betha: Iya. Kami cukup dekat.

Polisi: Kapan terakhir kali km bertemu dengan Evelyn?

Betha: Minggu lalu. Akhir-akhir ini Evelyn jarang datang ke sekolah.

Polisi: Apa yang kamu ketahui tentang kandungan Evelyn?

Betha: Saya tidak tahu apa-apa. Setelah semua stasiun TV membahasnya, barulah saya tau.

Polisi: Apa masalah yg di punyai Evelyn hingga membuatnya depresi hingga bunuh diri?

Betha: Dia tidak bunuh diri.

Polisi: Jadi dia tidak depresi?

 

Betha: Aku tidak berkata seperti itu. Kau depresi lantas kau menggugurkan bayimu dahulu. Setelah bayi itu mati baru kemudian kau lompat untuk mengakhiri hidupmu. Mengapa tak kau langsung lompat saja dan usailah semua. Ini adalah hal terkonyol yang pernah saya dengar. Saya percaya ada missing point disini. Segala yang disorot media adalah hal-hal yang kurang relevan. Media teralu sempit dalam mengartikan sesuatu

 

Polisi: Saya setuju dengan anda. Itulah cara kerja media. Menurutmu siapa ayah dari bayi yang digugurkan itu.

 

Betha: Aku mungkin mengetahui jawabannya. (melihat foto Suci yang terbaring di atas meja Polisi)

 

 

Scene 4

Betha berjalan membuka pintu dan di saat yang bersamaan, Silvany berjalan masuk. Lali betha menuju ke arah lokernya dan membukanya. Disana ia menemukan sticky notes dengan tulisan. “Thank you for the things you did to us, and the lies too.” Cepat-cepat betha pergi sambal membawa sticky notes ini.

 

 

 

Scene 5

Polisi: Tolong ceritakan sedekat apa persahabatan kalian dengan Evelyn

-flashback ini dari surut pandang Silvany, pertama menggambarkan bagaimana persahabatan mereka fine-fine saja hingga akhirnya memnunjukkan ketidaksetiaan Suci dan Evelyn (selingkuh sm Betha tp cuman Silvany saja yg tau).

 

Polisi: Silvany? Bagaimana keterdekatan kalian?

Silvany: Baik-baik saja. Semua baik. Kami menjadi lebih jarang berkomunikasi sete;ah kepergian Evelyn.

Polisi: Bagaimana bisa?

Silvany: Kami semua shock.

Polisi: Apa pendapatmu soal Suci?

Silvany: Dia baik.

Polisi: Kau tau bukan itu maksud saya.

Silvany: Saya tidak berani memastikan. Yang selama ini mengusik saya adalah bayi itu. Evelyn dan Suci berpisah 3 bulan yg lalu dan usia bayi itu ketika digugurkan adalah kurang lebih 3 bulan. Saya tidak berani menyimpulkan apa-apa.

 

-lalu Silvany berjalan keluar ruangan dan polisi itu menelfon seseorang-

Polisi: Kita sudah dapat orangnya.

 

-Silvany berjalan ke lockernya dan mendapati sticky notes yang serupa. “Thank you for being a ‘friend’”

 

-Silvany kemudian bertemu Betha-

Betha: Kamu pikir ini lucu? Kamu sudah janji semua bakal berhenti di kamu. (sambil nunjukin sticky notes nya)

 

Silvany: Bisa jelasin juga ini maksudnya apa? (nunjukin sticky notesnya juga) Kalo aku sudah janji aku bakal tepatin. It doesn’t matter apa yg sudah kamu lakuin. Itu semua sudah terjadi.

 

Betha: Janji sm aku km gak bakal bilang siapapun.

Silvany: iya

 

-lalu mereka berdua menoleh kearah Suci yang sedang masuk ke ruangan polisi tadi-

-dari kejauah Steven sedang memperhatikan mereka-

 

 

 

Scene 6:

Betha menyalakan televisi di pagi hari dan mendapati breaking news bahwa Suci kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Evelyn.

 

Scene 7

Polisi itu merasa kurang puas dengan informasi yang ia dapat. Jadi ia mengecek ulang berkas-berkasnya. Dan didapati ia melewatkan satu orang yang seharusnya ia wawancarai juga. Namanya adalah Steven. Steven adalah teman sekolah yang sangat akrab dengan Evelyn.

 

Polisi: Ceritakan apa yang kamu ketahui tentang peristiwa ini.

Steven: Menurut saya anda terlalu cepat mengambil keputusan. Belum tentu juga Suci adalah tersangkanya. Belum tentu juga dia adalah yang menghamili. Meski ialah yang menghamili, belum tentu juga dia yang membunuh.

Polisi: Itulah sebabnya dia saya tahan terlebih dahulu

Steven: Saya harap saya tidak salah melihat tapi malam itu saya melihat Betha.

Polisi: Apa yang ia lakukan?

-flashback ke malam itu waktu Steven melihat betha dari jauh berjalan kearah pulang dengan tangan yang bersimbah darah, menunjukkan bagaimana Betha kebingungan, langkah tergesa-gesa dll-

Steven: Aku juga mengetahui bahwa Suci selingkuh dengan dia. (memberi bukti video malam itu 13 September dia menemui Betha berjalan ke rumah Suci dan terlihat divideo itu Suci berjalan kembali ke rumahnya dan Betha mencegatnya dengan tangannya yang masih berlumuran darah. “dengan km hancurin dia kamu juga hancurin kita. Liat ulah kamu -sambil nunjukin tangan yang berlumuran darah-“ )

 

-Steven memprovokasi Polisi hingga polisi itu tersadar bahwa Betha lebih layak dijadikan tersangka karena pertama, statementnya membohongi polisi. Dan yang kedua, terbukti ada sesuati antara Betha dan Suci.

 

 

Scene 8

Silvany: Pak! Bapak terlalu cepat mengambil keputusan! Atas dasar apa bapak akhirnya menangkap Betha? Dia tidak salah!

Polisi: Semua bukti sudah mengarah ke dirinya. Tak usahlah kamu membela dia. (Sambil memberes-bereskan barang)

Silvany: Bukti apa pak? Betha adalah teman baik Evelyn. Tidak mungkin dia yang membunuh Evelyn!

Polisi: Teman baik katamu? Orang yang kau sebut baik itu selingkuh dengan pacar Evelyn apa kamu tidak tahu? Oh. Saya yakin kamu tau. Maaf saya tidak bisa percaya perkataan anda lagi.

Silvany: Apa maksud bapak? Perselingkuhan apa!

Polisi: *menunjukkan video* —- tak usahlah kamu pura-pura terkejut.

Silvany: Dari mana bapak mendapatkan video ini?

Polisi: Hal itu hanya akan terungkap dipengadilan. Saya tidak memiliki hak untuk membocorkan identitas siapaun.

Silvany:…..Steven…..

 

Scene 9

Silvany: Steven! Mau kemana kamu malam itu?

Steven: *flashback apa yang benar-benar terjadi*

Silvany: Jawab aku!

Steven: Kamu tidak akan bisa menyelamatkan mereka.

 

 

 

INTI CERITA:

Setelah polisinya mengintrogasi Betha, Silvany, Suci, akhirnya polisi itu menetapkan Suci sebagai tersangka utama karena hanya dialah yang datanya paling berkaitan. Bayi waktu digugurkan usianya -/+ 3 bulan, Suci + Evelyn berpisah 3 bulan yang lalu juga. Suci adalah tipe bad boy yang suka main kasar juga. Tapi tetap gak ada bukti yang kuat bahwa pelakunya itu adalah Suci walaupun emg dia kekasih terakhirnya, jd untuk menjatuhkan hukuman kpd Sucipun polisi itu blm punya hak. Bayinya tdk ditemukan, mustahil kalau melewati proses tes DNA.

 

Satu sisi Betha dan Silvany juga diteror dengan sticky notes yang tiba-tiba muncul di lockernya mereka. Sticky notes ini selalu muncul setelah mereka usai diwawancarai dengan polisi itu. Tulisan di sticky notes itu berbicara seakan statement yang Betha dan Silvany ajukan ke polisi itu semuanya adalah bohong. Contoh: “Pathetic Liar”, “Guilty bitch, I know what you did blabla2”, dll

 

Sebenarnya Betha dan Silvany memang berbohong. Betha bilang ke polisi kalau dia ga tau apa2 soal kandungan Evelyn. Padahal pada 13 September (malam kematian Evelyn), Evelyn confess ke Betha kalau dia lg hamil anaknya Suci. Malam itu Betha berupaya membantu Evelyn untuk menggugurkan anak itu secara paksa. Jadi Betha dan Evelyn pergi ke sebuah gedung tua berbekal alat2 operasi sederhana seperti gunting dan tang. Evelyn kesakitan, dan setelah operasi amatiran itu usai, Betha lah yang bertugas untuk membuang bayi itu sejauh-jauhnya. Namun ketika Betha kembali, Evelyn yang tadinya terkulai lemas, tiba-tiba menghilang dari ruangan itu–

 

Di sisi lain, Silvany juga berbohong. Alasan mengapa Suci dan Evelyn putus adalah karena Suci selingkuh sm Betha. Tp waktu di Interogasi Polisi, silvany bilang ia tidak tahu apa-apa soal itu.

 

Polisi itu merasa kurang puas dengan informasi yang ia dapat. Jadi ia mengecek ulang berkas-berkasnya. Dan didapati ia melewatkan satu orang yang seharusnya ia wawancarai juga. Namanya adalah Steven. Steven adalah teman sekolah yang sangat akrab dengan Evelyn. Steven jujur dengan apa yang ia temui pada 13 September (malam kematian Evelyn), Steven melihat Betha berjalan pulang kebingungan dengan tangan bersimbah darah. Langkah kakinya sedikit berlari seperti gopoh dan terburu-buru. Polisi yang mendengar kesaksian ini langsung memojokkan betha hingga ia mengaku. Akhirnya Betha juga ditangkap untuk menjalani proses lanjutan.

 

Pada akhir cerita nanti diceritakan kejadian sebenarnya seperti apa.

Pada malam Evelyn putus hubungan dengan Suci, Evelyn hanya mengetahui Suci selingkuh dari kabar burung yang tidak jelas tanpa mengetahui nama selingkuhanya. Selingkuhan suci itu ternyata sahabat Evelyn sendiri namanya Betha. Silvany mengetahui ini tapi silvany diam saja. Malam itu Evelyn menjadi stress akibat perlakuan Suci terhadapnya. Lalu ia lari ke salah satu rumah teman dekatnya Steven untuk mencurahkan isi hati dan kemarahannya. Steven yang memiliki pikiran buruk akhirnya berhasil untuk membuat mabuk Evelyn dan mencabulinya. Keesokan paginya Evelyn terbangun di tempat tidurnya dan tidak mengingat sama sekali apa yang terjadi kemarin malam. Yang ia ingat hanyalah malam kemarin ia bertengkar hebat dengan Suci.

 

 

3 bulan kemudian, perut Evelyn membengkak dan akhirnya ia mengetahui bahwa dirinya hamil. 13 SEPTEMBER (malam kematian evelyn) Evelyn menghubungi Betha dan menceritakan segalanya. Evelyn tidak tahu bahwa Betha adalah selingkuhannya Suci. Evelyn menyangka bayi ini adalah anak dari Suci, betha pun menyangka demikian. Betha yang merasa bersalah telah mengkhianati sahabatnya dengan selingkuh dengan pacar sahabatnya sendiri akhirnya memutuskan untuk membantu Evelyn menggugurkan bayi itu secara paksa. Setelah oprasi amatiran di gedung tua itu usai, betha akhirnya pergi sejenak keluar untuk membuang bayi tsb. Saat betha kembali, Evelyn hilang. Betha pun mencari kemana mana dengan cemas hingga-hingga ia lupa untuk mencuci tangannya. Bethapun akhirnya berjalan pulang dengan harapan Evelyn sudah berada di rumah.

 

Pada saat yang bersamaan, Steven berada di lokasi kejadian. Sejak awal steven memang membuntuti Evelyn dan Betha. Steven termotivasi untuk membunuh Evelyn karena baginya bisa gawat apa bila ketahuan bahwa steven lah ayah dari bayi itu. Pikir steven, membunuh Evelyn = membunuh bayi itu = posisi Steven menjadi aman. Tapi karena steven gak tau kalau bayi itu sudah digugurkan, jadi setelah betha pulang ke rumah, Steven menyusul ke dalam gedung, menyekap evelyn, membawanya ke lantai atas dan membuangnya ke bawah.

 

Jadi intinya, ga ketahuan kalau pelaku sesungguhnya itu adalah Steven karena Steven berhasil memanipulasi polisi tersebut dengan alasan-alasannya yang logis namun tidak sepenuhnya jujur.

 

The end.

 




Comments are closed.