Pertandingan Melawan Dewa

BY IN DotA Review Comments Off on Pertandingan Melawan Dewa

Setelah sekian lama tidak terdengar gaungnya, dengan alasan mendung ataupun hujan, sosok Sang Dewa kembali terlihat nggelibet di area pertandingan. Maka tak diragukan lagi, pertandingan pun digelar kembali. Edisi review kali ini akan mengetengahkan hasil dari tiga pertandingan sekaligus, yang ketiga-tiganya kebetulan berakhir dengan kekalahan Sang Dewa.

Pada pertandingan pertama, Sang Dewa mendapat jagoan yang cukup membuat merinding, yakni Balanar sang Night Stalker. Tentu saja Balanar ini sangat ditakuti oleh lawan-lawannya saat malam hari saja. YooHoo dan Juragan bermain tim, dengan mempadankan skill stun dari Skeleton King dan skill slow pasif dari Purist, maka keberingasan Balanar dapat lumayan diredam dengan cukup baik. Bahkan, saat dijejeri Purist, kecepatan Balanar yang memang terkenal mencapai maksimum speed saat malam hari, ternyata menjadi berkurang. Hal ini cukup membuat Sang Dewa frustasi apalagi Balanar sebenarnya bukanlah gacoan dari Sang Dewa sendiri.

Pertandingan kedua, yang menurut penulis merupakan pertandingan yang paling seru diantara ketiga pertandingan ini, yaitu Dewa Babel kebetulan mendapatkan jagoannya yang sudah tidak asing lagi bagi jari jemari sekaliber Sang Dewa, yaitu Krobelus, Death Prophet. Di pihak Sentinel sendiri, YooHoo mengambil Alleria WindRunner, sementara Juragan mengambil Rexxar Beastmaster sebagai gacoannya. Duet yang cukup cantik dilakukan oleh Alleria dan Beastmaster, yang ternyata cukup sukses memelokoto Sang Dewa, yaitu stun area Rexxar yang dipadukan dengan skill Focus Firenya si Alleria. Namun, pada prakteknya tidaklah segampang teori. Kawan AI Sang Dewa, yaitu Dazzle, terkenal sangat sulit untuk dibunuh. Hal ini ditunjang oleh skill healnya yang dapat dilakukan berkali-kali, skill tahan serangan selama 5 detik dan skill ultinya yaitu mengurangi armor musuh dan menambah armornya sendiri, menjadikan Dazzle sangat sulit untuk dibunuh. Hal ini masih ditambah dengan pemilihan item yang sangat efektif, yaitu Mekanism yang memang bermanfaat untuk heal area, dan force staff untuk melarikan diri. Mentarget Dazzle di level-level awal sama juga bohong karena Dazzle selalu mampu meloloskan diri dari sergapan YooHoo dan Juragan, sehingga mau tidak mau harus membunuh Krobelus terlebih dahulu dengan konsekuensi berhadapan langsung dengan gerombolan genderuwonya yang cukup sakit apabila terkena rombongan tersebut. Adapun support Dazzle sangat sigap terhadap temannya, sehingga di level-level awal, cukup sulit melakukan pemelokotoan terhadap Sang Dewa.

Tanpa berlama-lama lagi, YooHoo dan Juragan kembali dikejutkan oleh Krobelus yang tahu2 sudah mempunyai Radiance. Pembokongan yang dilakukan Sang Dewa terhadap YooHoo di lane bawah sukses membuahkan hasil saat Krobelus yang tahu-tahu muncul dengan rombongan genderuwonya ditambah dengan efek Radiance berhasil membantai Alleria, yang anehnya walau sudah mengcast skill Windrunnernya masih tetap terkejar oleh Sang Dewa Babel. Praktis, Alleria dan Rexxar pun hanya mampu bertahan sementara Sang Dewa sudah berhasil membolongi lane tengahnya Sentinel. Seperti belum puas dengan item yg dimilikinya, Sang Dewa lantas membeli Lothar Edge yang lagi-lagi efektif untuk memelokoto musuh-musuhnya. Rexxar yang portal di tower tengah merupakan satu kesalahan yang fatal, ketika dia yang sebenarnya mau mengeluarkan skill ultinya, kena efek silence Krobelus sehingga hero Sentinel tewas dengan sukses dan anehnya Sang Dewa malah mundur. Sementara itu, perlahan-lahan dengan sabar YooHoo dan Juragan berusaha mengumpulkan fulus demi mendapatkan item yang lebih bagus. Cranium Basher sudah bisa dipunyai oleh Alleria sementara Rexxar sendiri memiliki Sange Yasha.

Sang Dewa Babel yang sangat bernafsu untuk menang bahkan sudah menantang Roshan dan mengantongi Aegisnya. Untungnya Juragan segera tanggap dan membeli Gem of True Sight, sehingga pertempuran tak dapat dielakkan lagi di depan tower lane tengah Sentinel. Alleria, yang sementara itu sudah mempunyai Agahnim dan item Desolator, mulai pede melakukan perlawanan dengan Focus Fire nya, dia menitili HP Krobelus, yang anehnya menjadi sangat empuk (mungkin efek dari item Desolator). Bahkan Dewa Babel yang revived kembali akibat Aegis, kembali dibantai dengan combo Rexxar dan Alleria, sementara Dazzle sendiri menghilang entah kemana.

Lambat laun, YooHoo dan Juragan balik mendesak Scourge, dan dengan Focus Fire ditambah Agahnim (cooldown 15 detik saja!!!) sangat mudah menghajar tower Scourge dan dalam tempo yang tidak terlalu lama, tower Scourge jebol, sehingga creep Sentinel juga menjadi besar dan mampu mengimbangi creep dari Scourge. Sang Dewa tampak sangat frustasi dimana kemenangan yang sudah tampak di depan mata, hilang bagaikan asap. Untunglah, dia cukup terhibur dengan kedudukan levelnya yang masih paling tinggi dibanding lainnya.

Namun keesokannya, tampaknya Sang Dewa masih penasaran dengan hasil pertandingan kemarin, sehingga dia menuntut digelarnya kembali pertandingan yang lain. Demikianlah, untuk kali ini Sang Dewa mendapatkan Viper yang berboloan dengan Razor, sementara di pihak Sentinel, YooHoo dan Juragan mulai merancang combo yang lain. Akhirnya mereka sepakat memilih duet Treant Protector dan Rylai. Pemilihan kompisisi dua hero ini merupakan suatu pilihan yang sangat sembrono, dimana kedua hero ini sama2 bertipe area sehingga untuk membunuh sepertinya tidak mungkin. Namun kemampuan Treant yang memberikan jerat bagi musuh2nya dan Rylai yang menurunkan hujan es, dirasa cukup menyakitkan di awal sampai tengah permainan, sehingga permainan harus selesai secepatnya. Soalnya lawannya adalah dua hero AGI yang apabila dibiarkan berkembang sampai akhir permainan menjadi sangat menakutkan.

Rylai yang mengambil lane tengah langsung berhadapan dengan Sang Dewa dengan Viper nya. Tentu saja Rylai sebagai hero INT yang tidak menonjol harus rajin menitili HP Viper dengan skill2 es-nya. Kesabaran ini membuahkan hasil dan memberikan first blood buat Rylai. Cooldown Freezing Field selama 150 detik dirasa cukup lama bagi YooHoo dan Juragan, dimana mereka benar-benar hanya berharap pada skill ulti masing-masing untuk menahan serangan Sang Dewa. Saat berusaha membunuh Razor, Rylai malah dikejar oleh Viper dan terbunuh dengan sukses di lane bawah.

Memasuki permainan tengah, tampak semakin seru. Untunglah dengan berduet, YooHoo dan Juragan mampu meredam Viper agar tidak berkembang. Kemampuan Treant yang bisa memberikan heal buat tower ataupun temannya, cukup merepotkan Sang Dewa. Dan saat lane tengah berhasil dijebol, YooHoo langsung berusaha menyelesaikan permainan dengan menjebol lane bawah terlebih dahulu. Juragan yang terlambat mundur, malah jadi bulan-bulanan Viper dan Razor. Namun di akhir permainan, justru Sang Dewa dan temannya banyak dilumpuhkan oleh kombinasi ulti YooHoo dan Juragan, maka bisa dipastiken untuk ketiga kalinya Sang Dewa harus menelan pil kekecewaan saat dia kembali dikalahkan.




Comments are closed.