The Imbalance Battle

BY IN DotA Review Comments Off on The Imbalance Battle

Untuk edisi kali ini, penulis mengetengahkan pertandingan 2v2 antara iMCHi dan Ma.Ling.Seng melawan BabelBee dan d-Dust. Entah karena sesuatu alasan apa, d-Dust beritikad untuk mengikuti pagelaran battle pada sore hari ini. Adapun hero yang terlibat adalah SandKing dan Nerubian Assassin melawan Tiny dan Aiustha. Sekilas apabila dilihat mungkin sudah tidak imbang, apalagi SandKing dan Nerubian yang terkenal sebagai hero dual stunner.

Pada menit2 awal, Aiustha yang satu lane tengah dengan SandKing langsung merasakan dampaknya, dimana dia diFirstBlood dengan sukses sekali oleh SandKing. Skill Impetus-nya ternyata tidak mampu berbuat banyak dalam meredam keberingasan seorang d-Dust. Sementara Tiny yang ada di lane bawah sempat dijadikan bulan2an pula oleh iMCHi, yang dengan menggunakan Nerubian, dia selalu berusaha menghabisi mana dari Tiny yang berakbat dia tidak mampu berbuat apa2.

Saling bunuh pun terjadi, ketika ada di lane tengah, yakni SandKing yang selalu berpegangan pada skill SandStormnya tidak menyadari bahwa Ma.Ling.Seng sudah memasang mata pada lane tengah, sehingga dia pun sukses dibantai. Namun pada pertempuran berikutnya, tim BabelBee salah perhitungan dimana Nerubian yang melakukan Vendetta, malah mengincar Aiustha yang ada di belakang, sementara SandKing pun langsung melakukan Burrow dan Epicenter. Sementara itu Tiny malah ada di garis depan.

Combo yang sangat cantik diperlihatkan oleh d-Dust dan iMCHi ketika di lane tengah, yaitu diawali dengan SandKing yang langsung melakukan burrow strike pada Tiny dan Aiustha, yang langsung diikuti dengan Epicenter. Namun kedua musuhnya tidak dapat berbuat apa2, karena pada selisih 1 detik sebelum Epicenter keluar, Nerubian langsung melakukan impale, sehingga praktis kedua lawannya tepat pada posisi terdekat di Epicenter. Bayangkan damage yang terjadi tentunya sangat besar, dan sudah bisa ditebak keduanya langsung tewas di tempat. Bahkan Dewa Babel sendiri mengakui combo ini sangat pas timingnya.

Untunglah Tiny yang sejak awal memang tidak ditarget, sedikit demi sedikit mulai jadi dan saat sudah memegang Agahnim Scepter, keberingasannya tidak dapat dibendung lagi walaupun skillnya tidak dapat keluar secara maksimal akibat mana burn yang terus menerus dilakukan oleh Nerubian. Menjelang pertandingan akhir, Scourge sudah berhasil mendesak Sentinel sedemikian rupa hingga Tree of Life berhasil dihancurkan.

Ada dua partai tambahan lagi yang berlangsung setelah partai utama, yaitu pertempuran 3 human + 1 AI, dimana pada pertandingan kedua, kentara sekali kalau iMCHi langsung memegang gacoannya Axe, sementara Ma.Ling.Seng mengambil Terror Blade. Di pihak lawan, ada Dewa Babel dengan Gyrocopternya dan Sylabear sebagai pelengkapnya. Sudah tidak perlu dijelaskan secara gamblang bahwa permainan kali ini sudah cukup terlihat ketidakseimbangannya sehingga permainan bahkan selesai di menit ke- 20 an.

Turunnya hujan dengan sangat deras menciptakan pertandingan sesi ketiga, yaitu Dewa Babel dengan Sven ditambah dengan Phoenix (AI) melawan Ma.Ling.Seng dengan Lanaya dan iMCHi yang kali ini memegang Sylabear. Pada menit2 awal, Phoenix terlihat hampir tidak dapat disentuh, ketika dia menggunakan skill2 yang dimilikinya dengan sangat efektif (maklum AI). Namun dalam beberapa kali, Dewa Babel dibuat geram ketika sang AI tidak mau mengikuti apa yang dikehendaki Dewa Babel. Inilah sebabnya kenapa AI menjadi satu2nya momok bagi Dewa Syu, dimana kalau dibolokan dengan AI, hampir selalu kalah dan kalau dilawankan dengan AI, juga sering kalah.

Ketika permainan hampir masuk ke tahap akhir, iMCHi yang sudah cukup pede dengan Sylabearnya, bahkan sudah mampu memecahkan telor sang Phoenix, yang semakin membuat lemas Dewa Babel bahwa partnernya sendiri sudah menjadi mesin ATM bagi lawan2nya. Dan hasil akhirnya sudah bisa ditebak ketika sekali lagi Tree of Life berhasil dihancurkan.




Comments are closed.