Pertandingan di masa Sabbath

BY IN DotA Review Comments Off on Pertandingan di masa Sabbath

Semakin loyonya Dotters2 yang biasanya berlaga di arena 225 dengan gagah berani tak pelak membuat beberapa Dotters yang merupakan pemain lama sempat ciut juga. Beberapa asumsi sempat disinyalir menyusul merebaknya sebuah sindrome baru yang dinamakan sindrome Juragan. Ciri2 yang paling khas dari sindrome ini adalah adanya ucapan2 spontan yang menirukan pemain2 lama yang pernah berlaga di 225, diantaranya:
* aduh, jangan teamwork dong, kalo kalian teamwork pasti kita kalah
* aduh, jangan dibakar terus pak isaac, aku jadi ga bisa mbokong
* aduh, jangan pakai rhasta dong, towerku bisa habis
* SEKARANG…!!!

Kisah Sang Juragan

Adapun Juragan yang saat ini (katanya) sedang dalam masa resesi, sempat menggemparkan arena perDotAan di 225. Alasannya sebenarnya sederhana. Ketika saat awal dia direkrut untuk menjadi salah satu Dotters yang berlaga di 225, dia sempat bilang ,”Aku ojo sampe melok main, lek sampe melok, aku pasti addicted” dan akhirnya hal itu menjadi kenyataan. Ditambah lagi dengan ucapan spontan dari Serenade yang menyatakan bahwa “WE HAVE CREATED A MUTANT” .

Namun hal ini menjadi tidak relevan dan bahkan memberikan shock terapi bagi beberapa Dotters, menyusul hilangnya seorang Dotter dari Group secara diam2 (kalau saya pikir2 lagi, apa gara2 abab panasnya iMboh?), mundurnya Sang Dewa Babel dan ditambah lagi dengan Juragan yang ikut2an pensiun dini. Bahkan si bungsu Yasalam pun terlihat enggan menginjakkan kakinya lagi ke 225, akibat mundurnya Juragan dari arena 225. Genaplah seperti ada yang tertulis: “Dia yang mengawali, dia pulalah yang akan mengakhiri”

Pertandingan jalan terus

Walaupun dengan tertatih2, ternyata masih ada beberapa pejuang yang tetap menyelenggarakan laga dan sepertinya walaupun api DotA sudah redup, kiyup2 dan mau padam, namun beberapa pejuang ini masih berusaha mengobarkan semangat yang sudah hampir padam. sekalipun harus menggunakan AI sebagai penyeimbangnya. Review ini saya tulis berdasarkan permintaan langsung dari beberapa teman, yang menengarai bahwa absennya review dari beberapa pertandingan mungkin merupakan salah satu penyebab lunturnya semangat juang dari beberapa pejuang. tetap kobarkan semangat juang… kita berjuang sampai titik darah penghabisan!!! (kecuali lek wis resign :))

Komposisi pertandingan untuk edisi kali ini adalah sebagai berikut:

Serenade: Axe
AI: Sven

iMboh: Traxex
YooHoo: Razor (-random)

Pertandingan ini terlihat kurang imbang, dengan diawali dengan pemelokotoan Razor terhadap Axe dan memberikan First Blood bagi YooHoo karena kurang hati2nya Axe dalam menjaga jarak. Dari permainan awal sampai tengah terlihat Axe cukup sulit mengimbangi serangan YooHoo dan iMboh, sementara Sven sendiri tidak bisa berbuat apa2. Sempat satu kali Axe berusaha menebengi Sven, namun hal itu menjadi sia2 belaka, adalah suatu kesalahan yang fatal apabila mau jadi TB buat AI karena AI tidak mungkin bisa diajak kerjasama. Dan dengan berat hati, Serenade menyerah di setengah permainan karena merasa tidak mampu menandingi Axe+Razor.

Di pertandingan berikut, masih menggunakan mode -sp, didapatlah komposisi sbb:

Serenade: Night Stalker
YooHoo: Ancient Apparation (-random)

iMboh: Traxex
AI: Tiny

Di pertandingan ini jauh lebih imbang dibanding pertandingan pertama. Pada permainan awal, YooHoo langsung mengambil lane tengah berhadapan dengan Traxex. YooHoo yang sejak awal sudah mempunyai item Dominator, masih terbilang empuk ketika Frost Arrow Traxex menitilinya sedikit demi sedikit. Dengan mana yang sangat terbatas dan skill yang boros mana, YooHoo tidak mempunyai kesempatan sedikitpun untuk memelokoto Traxex.

Sementara itu Serenade yang rupanya baru menggunakan Balanar, masih terlihat agak canggung, apalagi kalau malam, Balanar yang seharusnya bisa menjadi hero hunter masih terlihat canggung dalam memburu heronya dan bahkan dalam satu kesempatan malah dipelokoto dengan sukses oleh duet Tiny dan Traxex. Sementara itu, skill ulti dari Ancient yang bolak-balik dicast oleh YooHoo sempat pula membuat repot musuh2nya karena skill ini bisa dilontarkan dari jarak yang sangat jauh.

Ketika terjadi perang 2v2, Balanar yang sedang meningkatkan GUTSnya dibuat semakin percaya diri, yang walaupun HPnya merah, masih tetap menghajar Traxex sehingga saat Balanar tewas, Ancient dapat pula membunuh Traxex. Dengan item Sange Yasha, kecepatan balanar sudah mencapai batas maksimum dan dia menjadi semakin pede menghajar lawan2nya.

Pada satu battle yang ada di lane bawah, balanar yang mati2an menghajar musuh2nya dibantai dengan sukses oleh musuh2nya yang menyisakan HP yang sudah merah. Kemunculan Ancient yang membekukan dan membantai salah satu hero, diikuti dengan mengeluarkan ultinya, mampu menghasilkan double kill buat YooHoo. Spontan Serenade dan iMboh berseru dan saling berhigh-five: “Wahhh ancene DEWO” (kok iso muncul maneh istilah DEWO) dan yang mengherankan bukankah mereka berdua seharusnya ada di tim yang bermusuhan? Iki opo2an kok bisa berhigh-five segala? Jangan2 sudah ada konspirasi sebelumnya? 🙂

Ketika sudah memilik item Agahnim, Balanar semakin tidak terkejar. Dengan support dari Ancient, tidak lama kemudian Frozen Throne berhasil dihancurkan. Demikian review untuk pertandingan kita kali ini. DotA masih tetep eksis! cuman para pejuangnya aja yang sudah loyo semua! semoga di edisi2 mendatang lebih ramai lagi… fin.




Comments are closed.