Review: The Stubborn Baby Huey and The Ultimate Rikimaru

BY IN DotA Review Comments Off on Review: The Stubborn Baby Huey and The Ultimate Rikimaru

GAME III

Sentinel:

Muzzi freakz: Tiny – Stone Giant (iki ngeracik)

Sang Dewa Babel: Purist – Omni Knight (iki yo ngeracik)

AI: Rikimaru – Stealth Assassin (ope maneh iki, ngeracik sisan)

catatan: tulisan dalam kurung bisa diabaikan karena dapat menimbulkan efek subektif :))

Scourge:

Serenade: Kunka

YooHoo Squirrel: Akasha – Queen of Pain

Emboh: Venomancer – Death Bringer

Mode Permainan: -sdnpspne

Lama Permainan: 70 menit-an

Untuk Game III saya pisah disini karena terlalu panjang jika digabung dengan pertama dan kedua. Jam sudah menunjukkan pukul 17.30 dan juragan juga sudah legowo meninggalkan habitatnya (walaupun sambil ngelek idu kekecewaan :)), akhirnya permainan dilanjutkan. Dengan bergabungnya Sang Dewa babel dan muzzifreakz, permainan menjadi lebih seru dan menantang.

Adalah Sang Dewa Babel yang entah bagaimana caranya bisa mendapatkan Omniknight dan Tiny untuk teman teamnya, dimana hero2 ini adalah pegangannya sejak bayek, bisa dipastikan kemenangan ada di pihak Sentinel.

Pada permainan awal, Omnoknight berhadapan dengan Akasha di line bawah dan dapat dipelokoto Akasha dengan mudahnya sehingga First Blood menjadi milik Akasha, namun setelah itu masih bisa dibunuh dua kali lagi oleh Akasha. Memang permainan Dewa itu tidak sayang nyawanya sendiri dan sering diberikan ke musuhnya. Hal ini mengakibatkan level Sang Dewa cukup tertinggal jauh oleh musuhnya. Namun bukan namanya Dewa kalau tidak bisa mengejar ketinggalan. Dalam beberapa menit berikutnya, duo combo Purist dan Tiny cukup membuat repot Scourge dengan style mereka yang ngepush dan menerapkan strategi hit and run.

namun beberapa kali Sang Dewa dibuat geram oleh muzzy, tatkala bentuk serangan yang diharapkan tidak sesuai skenario Sang Dewa yang mengakibatkan Sang Dewa menganggap bahwa teman setimnya adalah Baby Huey, yakni anak bayek yang sudah tuek tapi masih suka mewek2 dan ngeriwuk juga sih… dimana avalanche nya sering telat keluar dan tidak tepat sasaran.

Sementara itu, Rikimaru yang bolak balik dikomando oleh Sang Dewa dengan cepat menjadi musuh yang sangat mengerikan, setelah sukses membuat Difusal Blade dan Manta Style, akhirnya ia mempunyai Heart of Tarrasque yang mengakibatkan bahkan untuk membunuh ilusinya saja, tim Scourge udah sangat ngos2an…

sejak saat itu, Sang Dewa dan Baby Huey hanya “NGINTIL” Rikimaru (maaf bukannya subyektif, tapi memang fakta, bahwa jika ga ada Rikimaru, pasti Scourge masih bisa mengimbangi. sekali lagi maaf, jika cukup memalukan dibaca :))))

Pada suatu ketika, tim Scourge sebenarnya sudah berhasil membolongi line yang di tengah. namun apa daya, tatkala harus dihadapkan pada Rikimaru yang sudah demikian mengerikannya, terlebih setelah ada butterflynya, tim scourge dibuat bertekuk lutut dan Tiny sendiri juga sudah mempunyai Agahnim, yang mengakibatkan dia bisa mencabut pohon dan dipukulkan ke geding2 Scourge.

Demikianlah, akhirnya kemenangan ada di pihak Sentinel, walaupu itu adalah full disupport oleh hero AI Sentinel – Rikimaru!!!




Comments are closed.