Review ‘LONGEST SPREE GAME’: Babel The Ultimate Dewa!!!

BY IN DotA Review Comments Off on Review ‘LONGEST SPREE GAME’: Babel The Ultimate Dewa!!!

SENTINEL:

Babel : Azwraith – Phantom Lancer

Wahyu : Lanaya – Templar Assassin

Juragan martinez : Lucifer – Doom Bringer

SCOURGE:

Vicky : Axe – Mogul Kahn

Isaac : Bradwarden – Centaur Warchief

Andi : Rikimaru – Stealth Assassin

Pemenang: SENTINEL

Mode Permainan: -apnpsp

Lama Permainan: 96 menit!!! (Terlama dalam rekor DotA)

Review Game:

Dari komposisi hero yang digunakan, sudah terlihat ketidakseimbangan permainan, dimana apabila permainan berlangsung lama, maka hampir dapat dipastikan tim Scourge akan lebih unggul dengan mempunyai Axe dan CW. Oleh karena itu dari awal, tim Sentinel menerapkan sistem permainan hit and run, dimana fokus yang paling utama adalah membolongi satu line musuh.

Namun hal itu tidak semudah yang dipikirkan. Saat genderang perang ditabuh, Lanaya mengambil line di bawah berhadapan dengan Rikimaru. Tentunya selama masih belum mendapatkan Permanent Invisibility, Rikimaru cukup dibuat repot oleh sang Lanaya, ditambah lagi dengan skill Refractionnya yang membuat kebal terhadap pukulan. Namun setelah level 6, akhirnya Riki bergabung dengan teman2nya untuk mengincar hero yang lain.

Phantom Lancer mengalami kesulitan untuk mengembangkan permainannya, sementara Riki sudah memiliki gem, sehingga Doppel Walk Phantom Lancer tidak berlaku. Axe, sebagai musuh terberatnya PL, dapat dengan mudah melakukan Berserk er Call untuk menghabisi semua ilusi dari Sang Dewa. Sementara itu, target Lucifer adalah menghadiahkan Doom kepada Rikimaru untuk dapat sama2 digangbang.

Setelah Rikimaru dibuat repot oleh Doom, giliran Axe yang semakin menjadi2. Tim Sentinel dibuat kewalahan oleh Axe, untungnya Axe kurang konsisten dalam menyerang. Mungkin saat dilihat di mini map, hero musuh tidak ada, Axe segera pindah line atau mundur untuk sementara.

Dengan kombinasi Meld, Refraction dan Psy Trap, Lanaya cukup membuat repot musuh2nya, dengan cepat sudah mencapai level GODLike, sebelum kemudian dibantai dengan sukses oleh CW dan memberikan bounty sebesar 725 gold (wow). Menyadari bahwa CW sudah menggunakan radiance, maka item Dagger yang dimiliki Lanaya segera dijual dan digantikan dengan item Butterfly.

Sementara itu, PL lambat laun juga sudah memiliki radiance yang artinya ilusinya juga membawa efek slow dan radiance!!! Hanya sayangnya, jadi-nya terlalu lama, sehingga tidak terlalu terasa oleh Axe dan CW (masing2 mereka sudah memiliki HP sekitar 4000!!!)

War terasa sangat alot dengan balas membalas dan serang menyerang. Lucifer bahkan sudah mencapai 18x dibunuh oleh Scourge, tapi masih tetap bertahan. Menyadari hal ini, Sang Dewa Babel terus mengorbankan semangat juang teman2nya dengan menyakini bahwa tim Sentinel akan menang…

Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan Axe adalah portal kembali ke markasnya, tepat pada saat creep Scourge berhasil menjebol line bawah dari Sentinel dan bahkan salah satu tower yang menjaga Tree of Life sudah tinggal separo, dan pada saat itu Lanaya tidak bisa direvive karena sedang cool down.

Kesalahan berikutnya yang terlalu fatal dilakukan CW yang terlalu maju ke depan, sehingga dengan mudah dihajar oleh Lanaya dan PL, dengan kombinasi semua jurus, CW berhasil dibantai, menyusul kemudian Rikimaru dan Axe. Namun Axe yang duitnya melimpah ruah, segera buy back, tapi tidak bisa berbuat banyak, sampai akhirnya Frozen Throne berhasil dihancurkan.

Game ini membawa sindrom bagi beberapa pemain seperti sindrom pengen pensiun dini, kurang percaya diri dan sebagainya. Namun yakinlah pada kemampuanmu sendiri, seperti yang dikobarkan oleh Dewa babel, selama masih ada hero yang hidup, artinya peluang menang masih belum tertutup.




Comments are closed.