Pengalaman dengan Batu Empedu

BY IN Kesehatan 2 COMMENTS

Saya seringkali mengalami gejala seperti masuk angin dimana lambung serasa penuh dan selalu sendawa. Selain itu ulu hati sakit kayak ditusuk-tusuk. Sakit ini hilang dengan sendirinya, kalau saya sudah tidak tahan biasanya saya minum mylanta/magasida, biasanya sakit akan hilang. Pernah suatu malam ulu hati sakit minta ampun sampai ke punggung, udah dikerok, dibalur balsem lagi tetep sakit gak hilang, alhasil malam itu saya tidak bisa tidur sampai pagi. Sehabis subuh biasanya sakit itu sudah hilang dengan sendirinya. Jadi gak pernah terpikir oleh saya untuk periksa lebih lanjut ke dokter.

Suatu ketika, sakit itu datang lagi dan karena udah gak tahan akhirnya saya ke dokter penyakit dalam di Hermina. Menurut diagnosa dokter saya menderita batu empedu. Supaya lebih haqqul yaqin akhirnya saya USG dan benar ada 2 batu berukuran 1 dan 1.6 cm di empedu saya selain fatty liver. Kata dokter penderita batu empedu itu 4 f (female, FAT, forty dan fertile). Halah padahal saya belum 40 dan FAT it’s exactly right .

Dokter memberi saya urdafalk untuk batu empedu, walaupun menurut beliau obat ini gak bisa ngancurin batu (napa dikasih sih dok???). Minum obat ini bikin saya muntah2 nonstop dan demam selama 4 hari. Balik lagi ke dokter akhirnya cuma dikasih obat muntah vometa dan untuk menghilangkan batu empedu dokter menyarankan operasi atau laparascopy. Katanya sih sebaiknya laparascopy ajah untuk memperpendek masa penyembuhan. Tanya2 RS di Depok gak ada yang menyediakan laparacopy untuk batu empedu harus ke RS besar di Jakarta. Saya telpon salah satu RS besar tersebut dan dikatakan biaya laparascopy batu empedu antara 20-60 jt. Buset deh.

Browsing di internet ketemu artikel ini: http://www.pondokrenungan.com/isi.php?t … amp;next=0

Saya coba, tetapi maag saya kumat sehingga saya langsung berhenti metode ini.

Sampai suatu ketika seorang teman memberi informasi tentang pengobatan batu empedu di majalah nirmala edisi Februari 2008. Saya baca ternyata sama dengan metode Profesor Lui Chiu Nan di atas. Nah di majalah tersebut ada komentar dr. Lucky Kartadinata. Dari teman saya tersebut saya dapat alamat dokter Lucky, teman saya cerita kalo kakak iparnya yg dokter bedah berobat ke dr Lucky dan berhasil. Akhirnya saya mengikuti jejaknya.

Kali pertama saya datang berobat saya diterapi untuk mengobati maag saya, dokter melarang saya makan ayam, bebek, kepiting, coklat (hik..hik), oatmeal, peach, brokoli (ha??), pisang (kecuali kepok) dan ikan air tawar. Saya diberi obat2an herbal (keluaran karya sari kalo gak salah). Sepuluh hari kemudian saya
datang lagi dan ternyata lambung saya sudah bagus dan bisa menjalan terapi. Setelah saya lihat ternyata terapi ini mirip dengan terapi Profesor Lui Chiu Nan yang beredar di internet.

Berikut step-stepnya:
Persiapan:
1. Pergi ke toko buah beli 7 apel Fuji (saya dianjurkan pakai apel Fuji merek Wangshan) dan 2 jeruk grapefruit.
2. Selama 6 hari minum jus apel (blender 1 apel + air 500 mili) saring, ampasnya dibuang, minum 1 jam sebelum makan.

Pelaksanaan (2 hari):
Hari ke-1
1. Makan makanan non fat (hindari ayam, ikan, telor, terigu dan mentimun), makan sampai jam 2 siang ajah selanjutnya puasa sampai besoknya jam 10 pagi.
2. Siapkan larutan 30 garam inggris + 720 mili air putih
3. Jam 6 sore (habis solat Maghrib) minum no 2 sebanyak 180 mili. Minum air putih seteguk saja untuk menghilangkan rasa pahit, trus tidur miring kanan selama 1 jam (Subhanallah, ini dicontohkan oleh Rasul kita), setelahnya boleh telentang.
4. Jam 8 malam ulangi no 3
5. Jam 10 malam (setelah solat Isya) minum campuran 125 ml minyak zaitun + 125 ml air jeruk grapefruit + 1 siung bawang putih (saya cacah halus). Aduk minyak dan jeruk yg rata ya karena rasanya uaaak pengen muntah. Kalo air jeruk ada sisanya minum ajah, udah gitu sikat gigi dan bibir juga karena berminyak. Waktu saya sendawa masya Allah pengen muntah. Habis minum ini tidur tetep miring ke kanan ya. Nah tengah malam perut saya mulas saya BAB dan keluar biji2 putih kayak biji timun. Alhamdulillah. Saya tidur lagi.

Hari ke-2
1. Jam 6 pagi, ulangi minum gram inggris (step no 3 diatas)
2. Jam 8 pagi diulang lagi (larutan terakhir)
3. Jam 10 pagi minum jus apel (apel terakhir)
4. Jam 12 siang udah boleh makan tapi yg non fat ya.

Pengalaman saya pada pagi hari saya beberapa kali BAB maaf, mencret dan keluar batu-batu seperti kacang hijau tapi warnya lebih cerah banyaaaak sekali.

Keesokan harinya saya masih BAB dan keluar seperti karang warna putih sebesar biji jeruk bali kira2 sepuluhan. Alhamdulillah batu empedu saya keluar, begitu saya sms dokter, beliau mengatakan memang itu adalah proses pengeluaran batu empedu dan liver cleansing (sayakan fatty liver juga). Dokter menyarankan untuk mencoba proses ini sekali dan kemuadian di USG untuk melihat apakah batu empedu masih ada atau tidak.

Alhamdullillah sekarang ulu hati saya terasa lega, moga2 semua batu empedu saya semua udah luruh.

ps:
1. Untuk yang kerja sebaiknya pas pelaksanaan jatuh pada hari libur…kayak saya pas libur 4 hari…org2 tamasya saya tidur hehehe.
2. Untuk apel Fuji saya dianjurkan yg merek Wangshan ada di toko buah Total.

Sumber:
http://ibufarhansarah.multiply.com/journal/item/59




2 Comments

  1. Sunaryo |

    Terimakasih atas informasinya yang sangat berharga bagi orang banyak ini. kalau berkenan saya mau tanya tentang satu buah apel yang di blender + 500 mili air diminum 1 jam sebelum makan. Makannya sendiri sehari kan 3 kali, jus apel ini diminm sebelum maan pagi, siang atau malam ya? Terimakasih.