Jurus ke 13

BY IN Kumpulan Cerita Comments Off on Jurus ke 13

Tulisan ini tercipta oleh kondisi yang perlu kita cermati bersama dalam etos kerja dan etika di kalangan para fotografer. Namun demikian tidak semuanya dapat digeneralisasi bahwa semua kepala mempunyai pemikiran dan etos yang sama, tapi berdasarkan beberapa pendapat yang penulis dengar tentang hal ini adalah merupakan suatu rahasia umum bahwa :

“Jangan beberkan ilmu / jurus rahasiamu kepada orang lain atau
kamu sendiri yang akan kalah oleh karena jurusmu sendiri yang digunakan oleh orang lain”.

Adalah seorang tukang foto bernama Tajam, ia mempunyai sebuah usaha foto manten yang cukup maju, hasil-hasil fotonya sangat tajam dan menawan. Suatu saat ia bertemu dengan beberapa rekan tukang foto lainnya di lab cetak, setelah melihat hasil foto-foto si Tajam, seorang rekan langsung secara spontan bertanya “wah piye carane gawe foto kang tajam koyo iki ? (wah, bagaimana caranya buat foto yang tajam seperti ini?), maka si Tajam hanya tersenyum, tanpa menjawab, hanya tersenyum…..
di dalam pikirannya, “tidak akan ku bagikan ilmuku ini kepadamu, karena kau akan mengambil sesuap nasi yang mestinya untukku, cari saja sendiri, huh”, namun untuk menutupi pikirannya tersebut si Tajam hanya tersenyum……..
hanya tersenyum……
senyum penuh dengan kemenangan…………………….

Berbeda dengan kisah berikut,

Seorang suhu kungfu dari negeri cina yang sangat bijak bernama Wong Nde So, terkenal mempunyai jurus-jurus kungfu yang maha dasyat, jurus tersebut dikenal dengan jurus 12 jepret high key, setiap lawan yang terkena jurus tersebut langsung keleper-keleper dan bablas……..

Namun dibalik kesuksesan dari Wong Nde So, banyak pihak menjadi cemburu dan ingin menjatuhkannya, sampai suatu saat datanglah seorang muda bernama Sie Ka Non kepada suhu Wong Nde So dan memohon agar di jadikan murid beliau. Suhu Wong Nde So sangat senang mendengar keinginan Sie Ka Non dan dengan serta merta langsung mengabulkan keinginannya. Selama 9 bulan 10 hari Sie Ka Non, dilatih oleh Suhu Wong Nde So untuk menguasai jurus jepret high key, dan setelah hari yang ke 11 dari bulan yang kesembilan, maka Sie Ka Non telah menguasai jurus 12 jepret high key tersebut dengan SEMPURNA, maka …….

“Ha… ha…. ha….. , Suhu Goblok!, masak ilmunya yang terkenal itu dibagikan kepadaku, maka pada hari ini, kau akan ku kalahkan dengan JURUSMU SENDIRI !!!!!, aku masih muda dan kekuatanku pasti lebih kuat dari kamu , ha…. ha….ha……..”, namun Suhu Wong Nde So, hanya tersenyum melihat tunas yang baru tumbuh itu, melihat senyuman yang mengejek itu, maka dengan sekuat tenaga tanpa ba bi bu lagi, langsung diserangnya Suhu Wong Nde So dengan jurus pamungkas, jurus ke 12 dari jurus jepret high key, dan terjadilah suatu ledakan dasyat di perguruan tersebut ….. DUUUUUAAAARRRRRRR..!!!!!!!

Apa yang terjadi ???????

Terlihat sesosok manusia terkapar, terluka parah……, setelah debu ditepis oleh angin, maka terlihat bahwa yang terkapar adalah Sie Ka Non, dengan suara tersendat-sendat Sie Ka Non, berkata “Bagaimana mungkin??? Kenapa aku bisa kalah ???”

Maka dengan bijak Suhu Wong Nde So berkata, “ Muridku, di dunia ini tidak ada yang paling hebat, jurus yang aku ciptakan, jurus jepret ke 12 high key, bukanlah jurus yang paling hebat, dan aku masih terus menciptakan jurus-jurus baru, dan sekarang aku sudah menciptakan sampai jurus yang ke 25, dan jurus yang aku gunakan untuk melawanmu adalah JURUS YANG KE 13. Aku tidak pernah berhenti dan berpuas diri dengan kemampuan-kemampuanku, aku masih terus mengembangkan diri, maka dari itu aku tidak takut bila ada murid-muridku yang ingin berlajar dari aku. Muridku, kau akan pulih dalam beberapa hari, setelah itu mulailah mengembangkan dirimu sendiri dan ajarkanlah apa yang telah kamu ketahui kepada orang lain, maka itu akan memacu dirimu untuk terus berkembang, bila tidak ingin kalah dengan murid-muridmu”.

Demikianlah akhirnya Sie Ka Non, menjadi sadar dan beberapa tahun kemudian terdengar kabar dari jauh bahwa Sie Ka Non telah menjadi seorang Suhu terkenal dengan jurusnya yaitu 12 JURUS JEPRET LOW KEY.

ditulis oleh:
Sdr. Teguh Wijaya

dikutip dari:
Komunitas Online Fotografer Banyuwangi

http://www.banyuwangicity.com




Comments are closed.