Review: The [UN] DEFEATBABEL has DEFEATED 3 times in a row

BY IN DotA Review Comments Off on Review: The [UN] DEFEATBABEL has DEFEATED 3 times in a row

PROLOG

=====

Judulnya mungkin agak berlebihan, namun itulah yang terjadi dengan tim Undefeatable, yang terdiri dari Sang Dewa Babel dan Juragan. Setelah pada pertandingan terakhir sukses memelokoto YooHoo dan Emboh yang masing2 menggunakan hero yang jarang digunakannya, akhirnya tim Undefeatbabel dikalahkan 3x berturut2… Untunglah Sang Dewa tidak sampai patah semangat walaupun kita tidak dapat menelaah dan menyelidiki kedalaman hatinya, namun semangat juangnya masih ada sekalipun dibarengi dengan babak belur dipelokoto oleh musuhnya. Hal ini juga menyadarkan juragan yang sejak awal sangat ngebet satu bolo dengan shifunya demi menegakkan tim Undefeatbabel dan merasa cukup percaya diri untuk memelokoto musuhnya. Sayanganya suara peyek juragan yang menjadi ciri khasnya untuk menyemangati shifu nya jarang sekali terdengar di pertandingan kali ini. Lama permainan masing2 hanya sekitar 30 menitan saja dan modenya adalah -apnpnt 🙂

ROUND I

Sentinel

YooHoo Squirrel: Mortred Phantom Assassin

Emboh: Axe Mogul Kahn

Scourge

Sang Dewa Babel: Ursa Warrior

Juragan: Traxex Drow Ranger

ROUND II

Sentinel

YooHoo Squirrel: Magina Anti Mage

Emboh: Axe Mogul Kahn

Scourge

Sang Dewa Babel: Cryxalis Sand King

Juragan: Centaur Warchief

ROUND III

Sentinel

YooHoo Squirrel: Strygwyr Bloodseeker

Emboh: Axe Mogul Kahn

Scourge

Sang Dewa Babel: Broodmother

Juragan: Traxex Drow Ranger

(karena gamenya hanya berdurasi 30 menit-an jadi saia rapel semua)

Untuk game pertama, Axe yang satu lane dengan Traxex, awalnya dipelokoto habis2an sama Traxex dengan menitili HP Axe sedikit demi sedikit. Tapi berkat penggunaan Battle Hunger yang konsisten, sehingga menyebabkan Traxex harus pulang ke fountain bolak balik sehingga levelnya sudah pasti kalah. Sementara Ursa cukup dibuat repot oleh skill blur nya Mortred dimana jurusnya tidak mampu bekerja dengan sempurna (dari 5x attack, 2x miss). Ada juga saat dimana Mortred tiba2 muncul dibelakang juragan sehingga mengakibatkan kematian Traxex. Dalam tempo yang tidak terlalu lama, seluruh tower berhasil dihancurkan dan demikian pula dengan Frozen Throne.

Game kedua, cukup menyulitkan tim Sentinel, dimana Magina yang se lane dengan Sand King dibuat cenggur ketika Sand King bolak-balik menggunakan Sand Stormnya yang mengakibatkan dia tidak terlihat bahkan di mini map sekalipun. Padahal dari awal Magina sudah nyangu mata dan dipasang di spot2 strategis. Tapi Sang Dewa sangat lihai menghindari ancaman mata, sehingga skill Sand Stormnya masih bisa dipergunakan dengan efektif. Serangan combo Sand King dan CW cukup menyulitkan Axe, dimana kelihatannya mereka memasang target 1 pada Axe, jadilah Axe bulan2an dan objek perpelokotan mereka berdua. Untungnya Magina segera membeli gem dan dengan adanya gem, mulailah perjuangan melawan Sand King dan CW. Epicenter Sand King sudah tidak efektif terhadap Magina yang doyan ngeblink ketika skill ini dicast. Dan setelah Sang Dewa menggunakan Blink Dagger pun, masih belum bisa memelokoto Magina. Dan ketika sudah tertinggal jauh levelnya, yang tersisa adalah kekalahan.

Pada game ketiga, Strygwyr cukup sukses memelokoto musuh2nya dengan Rupturenya, walaupun ada saat dimana dia digangbang dan dipelokoto justru di sebelah tower di hutan daerah Sentinel. Tapi untungnya, walaupun musuhnya Broodmother yang notabene penghancur tower, ada Axe yang dengan Counter Helixnya langsung menghabiskan anak2 Broodmother. Jadi awalnya tower Sentinel cukup cepat dihancurkan Sang Dewa, walaupun akhirnya Sang Dewa harus mengakui kekalahannya yang ketiga. Demi menyenangkan muridnya, Sang Dewa rela nyonyor dipelokoto 3x. Semangat ya bel… :))




Comments are closed.