Sejak dulu, masalah sekuriti menjadi masalah yang sangat menarik dan menjadi perhatian bagi banyak orang khususnya orang2 IT. Berikut ini adalah contoh enkripsi yang dengan sedikit modifikasi bisa juga kita gunakan dalam Visual Basic. Sangat cocok untuk memproteksi dokumen-dokumen penting kita. ‘************************************************* ‘ ‘ Encrypt File Utility ‘ Copyright (C) 1995,1996 MagicTouch Software Inc. ‘
Di era DOS dulu, kita mengenal file AUTOEXEC.BAT yang berfungsi untuk menjalankan file executable (file-file dengan ekstensi EXE, COM atau BAT) secara otomatis. Waktu itu saya pernah membuat program untuk menampilkan tips-tips yang berganti setiap harinya. Berikut adalah listing programnya, mungkin bisa memberikan inspirasi buat kita semua… ‘%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%’ ‘ ‘ ” Here’s Your Tips for
Perintah BSAVE di dalam QBasic digunakan untuk menyimpan memory layar ke dalam sebuah file, dimana file ini bisa kita load lagi, biasanya berguna untuk keperluan background. Langsung saja, berikut adalah contoh program yang ada dari qbasic.com ‘The SUBroutine BSAVEExample shows how to BSAVE a picture. ‘The rest of the program is an animation. ‘ ‘GIF
Berikut ini adalah review dari game Quest of Rosetta saya yang sangaaat sederhana… Kita mulai saja deh… Untuk menjalankan game ini, saya mendistribusikan dalam bentuk source code, jadi dibutuhkan program compiler QuickBasic versi 4.5, atau file QBasic.exe dari MSDOS. Sedangkan program Turbo Basic atau Power Basic buatan Borland, tidak compatible dengan perintah-perintah di dalam program
Sampai disini kita baru menggunakan satu buah scene yang diambil dengan BLOAD, tapi dengan single scene tersebut, Marle bebas bergerak kemana saja dan akan berhenti kalau membentur pohon. Berikut programnya… ’Marle with Collission Detection using POINT ‘Addition: Check Border Screen Collission ‘ Loading Map using BLOAD from BSAVE File CLEAR DEFINT A-Z CONST Path$ =
Penggambaran map dalam games memegang peranan penting dan disinilah unsur desain art masuk. soalnya kalo gambarnya saja kaku, kita jadi malas untuk main gamenya. Apalagi kalo kita mau bikin game yang multi scene. Untuk pindah scene-nya sendiri, ada beberapa efek2 yang bisa dipelajari, salah satunya adalah efek pixel-by-pixel scrolling seperti dalam game Zelda. Untuk saat
Setelah tahu kegunaan function POINT, kita akan mencoba untuk menerapkan dalam program animasi si Marle. Kendala awal yang ditemui adalah ukuran sprite Marle yang terdiri dari 6 sprite dalam sekali gerakan, atau sekali tombol arrow key ditekan, dan kebetulan ukuran sprite tersebut berbeda-beda. Ini yang menjadi masalah baru, soalnya di dalam map kita nantinya, gambar
Di dalam game arcade, unsur ini sangat diperlukan, yaitu untuk mendeteksi tubrukan antar sprite karena tubrukan antar sprite yang satu dengan lainnya akan menghasilkan result yang berbeda. Misalnya, kalau dalam game arcade pesawat tembak2an, tubrukan antar pesawat menghasilkan ledakan dan nyawa kita dikurangi satu, lalu tubrukan dengan sprite power, bisa menambah kuat pesawat kita atau
Masih di dunia animasi dengan Quick Basic. Istilah ini disebut juga (baca:terjemahannya) Deteksi Tubrukan. Yang dimaksud dengan tubrukan disini bukan tubrukan yang sering kita liat di berita televisi, melainkan pertemuan antara sprite yang satu dengan lainnya. Collision Detection digunakan untuk mendeteksi apa yang harus dikerjakan jika sprite-sprite bertemu atau bertubrukan. Contohnya, apabila kita memiliki 3
Pada game2 RPG, biasanya kita dapat menekan satu tombol untuk sekedar melihat status tokoh lakon kita, seperti persenjataannya, kemampuannya dan lain2. Lalu saat kita tekan tombol lain lagi, kita akan kembali ke main screen. Ini biasanya menggunakan teknik savescreen untuk menyimpan layar ke memory, lalu dikembalikan lagi saat sudah selesai. dalam QBasic, SaveScreen seperti ini
Salah satu mata kuliah di Teknik Informatika adalah Teknik Kompilasi. Sebelum mengambil mata kuliah ini, perlu belajar Teori Bahasa dan Automata, kalau ga salah sih. Berikut ini ada program yang pernah saya buat semasa kuliah untuk membuat sintaks bahasa pemrograman sendiri. Untuk membuat kompiler sendiri, kita bisa mendefinisikan aturan bahasa programm kita sendiri, seperti program
Sekali lagi program jadul, program ini saya tulis saat masih kuliah, pada intinya adalah program text editor. Semasa Windows masih belum seperti sekarang, program ini pernah saya pakai sampai 1 tahun dan cukup lumayan dengan adanya proses enkripsi teksnya. Perintah2nya juga sederhana yaitu tombol F1 sd F6. Mudah2an bisa dijadikan bahan pelajaran untuk belajar algoritma
Mendesain sprite yang benar2 bagus terkadang sangat susah terutama bagi kita yang tidak berbakat di bidang desain. Berkut ini adalah contoh desain sprite tengkorak, yang saya buat pakai program Sprite Editor yang data2nya langsung saya load di dalam 1 program. DEFINT A-Z SCREEN 13 CLS DIM Face4(715) FOR i = 0 TO 715 READ Face4(i)
Masih tentang Quick Basic, yang bisa menjadi masukan untuk teman-teman SMA ataupun kuliah semester awal dan untuk mengasah kemampuan algoritma. Berikut ini adalah contoh rutin untuk meletakkan font ke posisi tertentu. Font didesain dengan program Sprite Editor dan bisa dimanfaatkan dalam program game. Karena font dalam bentuk sprite, maka untuk meletakkan atau menggambar font di
Akhirnya kita dapat sprite yang bisa kita pakai dan kita gunakan dalam program kita. Dengan cara yang sama, kita dapat mengambil object2 untuk sprite kita dari bermacam2 source. Sebagai percobaan saya mengambil beberapa sprite Marle… temennya si Chrono dalam game Chrono Trigger. Berikut programnya: ‘Load Gambar Marle ‘Taken from CHRONO TRIGGER CLEAR DEFINT A-Z CONST
Berbicara ttg game memang ngga ada habis2nya. Beberapa game yang sempat populer pada jaman DOS dulu diantaranya adalah serial King’s Quest buatan SIERRA yang sampe sekarang melegenda (bener enggak sih?). Ada juga game Quest for Glory, juga dari Sierra. Grafiknya sangat memukau (untuk masa itu tentunya…). Saya jadi inget pertama kali main King’s Quest III,
Berbicara soal game selalu menyenangkan. Sebuah game, selain dari sisi pemrograman harus bagus, juga harus didukung dengan design world ato character yang bagus, supaya user yang main jadi seneng… apalagi kita yang bikin, wah puas deh. bermain game ama ngebuat game, emang lebih asyik ngebuatnya ok, trus kadang2 kita kan susah juga kalo musti gambar2
Saat mencoba fungsi swap, yaitu membalik sprite secara vertikal dan horisontal, saya menemukan adanya kesalahan dalam program Sprite Editor. Kesalahannya yaitu tidak semua pixel dipindahkan, wah kacau neh… Setelah dianalisa, ternyata pembagian bilangan bulat tidak disertai dengan fungsi INT yang akan membuang pecahan pada bilangan tersebut. Jadi ini bagian program yang saya ganti… IF t$
Game ini dibikin pakai Quick Basic. Tapi karena ini dibuatnya tahun 1998, jadi grafiknya kurang bagus, gamenya juga cuma jalan 256 color, animasi objectnya juga kacau dan gambarnya juga kurang bagus. Tapi untuk menggambar semua object yang ada, saya menggunakan program yang ditulis dalam Quick Basic juga. Tapi dari sisi algoritma program, kurang baik karena
Program Sprite Editor adalah program utility untuk menghasilkan gambar-gambar sprite yang dapat digunakan dalam program kita. Program game yang pernah saya buat, sprite-spritenya saya gambar dengan program ini. Program ini pada awalnya bernama program Shape Editor yang ditulisa oleh Sdr. Hendra dalam bukunya terbitan Elex Media dan didesain hanya untuk mode Screen 1 dengan ukuran
