Setitik Air di Padang Gurun yang gersang

BY IN DotA Review Comments Off on Setitik Air di Padang Gurun yang gersang ,

Setelah beberapa lama menghilang dari dunia perDotAan, wal-hasil pada suatu hari, berkat kisikan dari seorang Juragan yang nyata2 masih sering latihan di rumahnya, digelarlah pertandingan kelas akbar pada abad ini, yang diikuti oleh 6 orang penDotA. Hal ini tidaklah aneh, mengingat semakin lama, tingkat kesakauan Juragan semakin tinggi, maka pertandingan yang digelar bagai setitik air yang mampu mengobati rasa haus dari pahlawan2 kita. Jika digambarkan, mungkin tingkat kesakauan Juragan sudah tingkat dewa, sedangkanyang lain2nya asal ngikut aja manggg…

Seperti seorang cupu, persiapan pertandingan pun memakan waktu cukup lama, soalnya sudah lama nggak pernah setting IP dan lain2nya (bahkan nggak sempat aktifin program disconnect ^.^) termasuk mendisable firewall. Maka didapatilah komposisi pemain sebagai berikut:

SENTINEL
YooHoo: Rylai
Juragan: Razor
Muzicman: Eclipse Luna

SCOURGE
Closed: TerrorBlade
BabelCupu: Ogre Magi
Muzifreak: N’aix

Awal pertandingan berjalan alot dengan saling mentitil HP masing2. Pertarungan satu lawan satu antara YooHoo dan Babel di lane tengah cukup seru, dimana Babel yang memang terkenal dengan permainan dewanya selalu mampu menyelamatkan diri dari kurungan es Rylai, dimana HPnya menjadi sangat tipis. Sementara itu Juragan yang berada di lane atas, berhasil dipelokoto oleh Babel dan N’aix yang mampu membunuhnya dengan sukses.

Terjadi pertempuran ala B-Net di hutan Sentinel, dimana N’aix yang sudah merah dikejar oleh Razor, sementara Razor dibuntuti oleh TerrorBlade, namun di belakang TerrorBlade pun ada Rylai. Dan dengan kombinasi kurungan es dan Freezing Fieldnya, Rylai berhasil memelokoto TerrorBlade yang bahkan tidak sempat mengeluarkan skill Sundernya.

Sekali lagi pertempuran besar terjadi, yang kali ini mengambil tempat di secretshop di lane bawah, dimana sekali lagi Freezing Field nya Rylai mampu mengeliminasi beberapa player musuh sekaligus dan tentu saja dibantu oleh teman2nya yang bertipe carry. Strategi untuk menjadikan hero carry ternyata cukup berhasil, dimana Razor yang sementara itu sudah memiliki item Lothar menjadi sangat mengerikan bagi musuh2nya, dimana seringkali dia melakukan combo dengan Rylai, mengcast skill ultinya sementara musuhnya dibekukan oleh Rylai, yang tentunya serangan awan petirnya menjadi sangat sakit.

Namun apa yang terjadi berikutnya, dimulailah gangguan yang diawali dengan nge-lagnya laptop si Closed, sehingga permainan menjadi kurang nyaman. Luna, yang saat itu sudah memiliki item Manta, menjadi semakin beringas dan bahkan hanya dengan Luna seorang diri, lane atas berhasil bobol. Pada akhirnya, bahkan sudah mencapai MegaCreep, kemenangan ada di pihak Sentinel. Sang Dewa Babel yang melihat gelagat tersebut, buru2 leave meninggalkan kancah pertempuran sebelum dia merasa semakin cupu… 🙂




Comments are closed.